Namun yang satu ini berbeda, rapat dengan bulu yang ga terlalu lebat.Sigmund mulai memberanikan diri untuk membungkukan badannya setelah yakin bahwa sang d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin, BUKAN lewat staff lain) ikhlas membantunya, kemudian mengendus menciumi aroma dari selangkangan Reva yang di tumbuhi beberapa lembar bulu-bulu genit. Bokep Crot ” Reva dan mulut mungilnya membantu Sigmund mencapai garis finish.Tapi tak perlu waktu lama untuk Reva membantu Elf tsb. Tak lama kemudian Sigmund pun mengangguk-anggukan kepalanya, seperti menemukan dan mengerti suatu hal tanpa menyadari, bahwa si empunya memek jadi horny dengan perlakuannya itu. Selesai melakukan penggukuran dan mencatatnya pada whiteboard, Sigmund tak segera mencabut alat yang mendongkrak vagina Reva, ia masih ingin mempelajarinya lebih lanjut dan terperinci.Beberapa setelah itu, Elf jenius yang menganggap dirinya sebagai profesor, beranjak ke ruang sebelah lalu kembali dengan sebilah alat menyerupai penis namun terbuat dari kaca, di lengkap microcamera di dalamnya yang terhubung secara langsung dengan komputer tanpa bantuan kabel.




















