Setelah film selesai, Windy menggantinya dengan salah satu dvd nya. Vidio Sex Saat akan berdiri, kutahan tangannya, sambil tersenyum aku berkata, “jangan ributlah, toh punya kita sama.” Suaraku menenangkannya. “Mungkin jarimu kau masukan?”
“Tadi memang pingin memegangnya, terasa enak terus keterusan memegangnya,” jelasnya. Perlahan ia mulai mengurutnya ke atas dan menekannya ke bawah. haahhh!!” nafas Windy memburu gerakanku. Sambil tersenyum aku duduk di sebelahnya sekarang.Kuperhatikan dadanya naik turun agak cepat. “Tadinya sih,” jelas Ratih. pinjem ya mbak,” katanya bangkit dari tempat tidurku langsung berjalan cepat ke pintu.“Hati-hati menyimpannya,” seruku sambil melanjutkan unpacking isi kardusku. Dituangnya air di gelas dan meminumnya satu dua teguk. Kemudian diam tak bergerak, kecuali nafasnya naik turun seperti berlari kecil.Tanganku sudah diam sekarang. “Basah ya? Perlahan kuangkat cup penutup buah dadanya. Kuremas sekali lagi dadanya. Lama juga memilah isi kardus dan menatanya ke lemari, meja dan kulkas kecilku.
