“Mari masuk Kak, aku sangat merindukanmu. Bokep Thailand Seumur hidupku mungkin sulit kami alami kembali pertemuan seperti itu. “Namanya saja teman yang lama sekali tidak ketemu, tentu banyak hal yang kami bicarakan, apalagi soal bisnis tawarannya itu. Tapi tetap aku coba siapa tahu bisa berhasil, ternyata betul berhasil” katanya sambil duduk sekitar 30 cm dari tempat di mana aku duduk. Kami bagaikan mayat telanjang yang terbaring berdampingan di atas tempat tidur. Rasanya aku tak mau malam itu berlalu dengan cepat, tapi itulah hidup dan fitrah yang harus diterima oleh setiap insan.,,,,,,,,,,,,,,,,, Kenapa tidak langsung ke rumah saja?” serentetan pertanyaan itu aku lontarkan pada Sari ketika aku sudah berdiri di depan pintu kamarnya. “Oh, itu tadi teman lamaku yang baru pulang dari Jakarta.
