Pandangan penuh nafsu Pak Zaim di wajahku kubalas dengan reaksi serupa. Bokep Mom Aku mulai menangis dan memohon untuk dilepaskan, tapi Pak Zaim tidak menghiraukan. Aku tidak pernah berhenti memijat, meremas, dan menjepit payudaraku sehingga kulihat mata Pak Zaim merem melek.“Oh Ayu sayang..!” jerit Pak Zaim sesekali.Gerakan Pak Zaim makin lama makin cepat, sementara aku juga menguatkan pijatan dan remasan. Karena payudaraku yang amat sensitif merasakan kerasnya penis Pak Zaim, kurasakan ledakan-ledakan kecil di memekku. Sambil tangannya bertumpu dengan meremas-remas buah dadaku, Pak Zaim bergerak maju mundur sangat cepat dan kuat. Aku menjerit sangat keras, dan Pak Zaim justru tambah mempercepat dan memperkuat gerakan serta remasannya. Bersamaan dengan itu, air mani atau pejuh dari penis Pak Zaim muncrat!Tembakan-tembakan deras pejuh Pak Zaim membasahi dan lengket di sebagian besar wajah dan bibirku.




















