Setelah turun saya pesan minum dan sembari menunggu saya ngobrol dengan si ibu mengenai asal usul kami berdua. Dengan suaranya yang makin merintih Vivi terus meracau ,
” Paaaaaaccck Janggggaaaaan Nantiii Paccccchaar Saaaaayaa Leeewaaaaaat “. Bokep China Dan dengan komando dari sibapak Vivi mulai mengocok penis itu. Kata si bapak tiba2. Dia kembali dibaringkan dan bapak tua itu bersiap menindihnya. Tidak berapa lama si bapak melepas sarungnya seketika itu pula saya dapat melihat penis seukuran terong jumbo berurat dengan kepala sebesar bola golf bak topi tentara sedang mengacung tegak dihadapan wajah Vivi. Anehnya saya tidak pernah berani untuk menanyakan hal ini ke Vivi. Vivi sedang duduk disebuah diranjang kayu sedang diisap vaginanya oleh seorang bapak2 tua dengan perawakan hitam besar dan hanya menggunakan sarung. ”Isaaaaphh Teeeruusssh Sayaaaangghh” Vivi terus meracau. Dan pertempuran kembali dilanjutkan. Saya sempat minder melihat penis si bapak itu. Kadang saya bingung karena saya masih sangat mencintainya.,,,,,,,,,,,,,,




















