“Apa sih rasanya….emang enak…ya…?” tanya Marlena, heran. “Iya…Len…rapetin kakinya ya…!” pintaku padanya agar merapatkan kedua pahanya. Bokep Marlena terlihat bingung atas tingkahku itu, di belum mengerti apa maksud dari tindakanku terhadapnya itu, dengan sangat hati-hati rabaan tanganku pun mulai keseluruh bagian tubuhnya, sampai sesekali Marlena menggelinjang kegelian, aku berusaha untuk tidak terlihat kasar olehnya, agar dia tidak kapok dan tidak menceritakan ulahku itu kepada orang tuanya. Dan dia menjadi awal dari semua nafsu seks masa puber yang bergejolak. Aku terus menggenjot kontolku disela-sela selangkangannya, sambil sesekali kusentuh-sentuhkan ke belahan memeknya yang sudah basah. akupun terus menggesek-gesekkan batang kontolku di atas pantatnya itu. “Ah geli nih…. “Iya…..boleh…” ungkapnya. Dipegangnya air mani yang berceceran di pahanya, lalu dia cium baunya, sambil tersenyum. “Iiih….diapain sih tuh…udah….ah…!” seru Marlena sambil berusaha melepaskan pelukanku.




















