Tangannya, tanpa kusadari melepaskan kancing kemejaku perlahan-lahan. Pada saat bersamaan iramanya menjadi liar, dan lebih mendesak.Pada saat itu juga aku terkesiap. Bokep Korea Ia sesekali membisikkan kata-kata yang memabukkan ditelingaku sambil mencumbuinya. Sementara Fung mungkin menyesali apa yang dilakukannya, aku lebih memikirkan mengapa aku sebegitu lemahnya jika berhadapan dengannya. Karena, seperti yang diingatkan oleh beberapa teman chatting-ku, salah melangkah dalam dunia homoseksual dan dunia normal, entah itu salah satunya atau keduanya, akan berakibat kibat fatal.Selain itu juga aku bekerja paruh waktu untuk menghabiskan waktu luangku diluar jam kuliah dan belajarku. Aku merasakan kejantanannya yang mengeras dibalik celana yang dipakainya, bersamaan dengan milikku juga. Bibir kami saling menjepit dan mengulum. Aku langsung membuka mulutku, menerimanya. Hanya ‘having fun with friend’ aja, kurasa.”
“Beneran nih?” tanyanya menantang. Seorang pemuda yang berumur sekitar 23 tahun, lebih tua dariku sekitar 3-4 tahun pada saat itu.




















