“Eit…jangan dibuang gitu aja dong, mubazir !” kata Pak Kahar sambil menangkap pergelangan tangan Ivana “Nih…diminum dong, sehat kok bergizi !” dia mengelap sperma pada hidung Ivana dengan jarinya lalu menyodorkannya ke mulutnya.Ivana menggeleng dengan mulut tertutup, tiba-tiba sebuah sodokan keras menghujamnya dari belakang. Dia tidak pernah menyangka penjaga kampus ini sampai setega itu padanya. Bokep Pak Kahar memegang buah dada kanan Ivana dan mulutnya langsung melumatnya, tangannya yang satu mengocok-ngocok penisnya sendiri. Pak Kahar mengeluarkan benda itu dari tasnya, yang menghubungi adalah ayahnya, Pak Heryawan. Maka saat itu Imron masih dapat menahan dirinya mengingat dirinya sudah meninggalkan kehidupan kelamnya, sampai sisi jahatnya kembali muncul. Kepala Ivana naik-turun mengisapi penis itu, hal ini membuat orang tua itu makin mendesah saja sambil tangannya meremas rambut Ivana.




















