Aku masuk lagi ke dalam kamar. Bokep Tobrut Lemas sekali bibirnya sehingga terasa kenikmatan mulai menjalar, meskipun ia belum membalas ciumanku. Tangannya membimbing meriamku memasuki guanya. Jadi statusnya sekarang menggantung. Titin tidak bisa mencapai klimaks yang kedua meskipun ia masih berusaha menggerakkan pantatnya maju mundur karena meriamku sudah berangsur-angsur melemas dan akhirnya terlepas sendiri dari dalam guanya.Kami rebah berdampingan di ranjang. Akupun maklum saja. Aku yang hanya sedikit tahu bahasa Sunda masih belum bisa sepenuhnya menangkap apa yang sedang terjadi di dekatku. Rasanya nikmat sekali bercinta sambil berdiri. Wsshh dan tak lama suara guyuran air.Aku keluar kamar, berdiri di teras kamar sambil melihat suasana. Titin masuk ke dalam kamar mandi dan sebentar kemudian terdengar suara air yang keluar dari jepitan pintu gua. Sementara jari kiriku tetap mengocok lubang vaginanya. Ia mulai kedinginan dan mendekapkan kedua tangannya di dadanya.“Dingin?” tanyaku.Titin hanya mengangguk saja.
