Karena kulihat Shela sepertinya sedang kelelahan dengan kedua matanya tertutup rapat, jadi timbul rasa kasihanku, lalu sambil kuseka keringat wajahnya kuciumi pipi dan bibirnya dengan lembut, tapi Shela tidak bereaksi dan tanpa kuduga di gigitnya bibirku yang sedang menciumnya seraya berkata lirih, “ooom…, nakal…, yaa, Shela baru sekali ini merasakan hal seperti tadi”, sambil mencubit punggungku. Sementara aku diamkan saja dan dengan masih berciuman, kutunggu reaksi Shela selanjutnya. Bokep japan sudah banyak menolong saya”. Karena Shela masih tetap diam dan tidak menolak, keberanianku semakin bertambah dan secara perlahan-lahan kugeser ciumanku ke arah bibirnya, dan tiba-tiba saja Shela menerkam dan memelukku serta mencari bibirku dengan matanya yang masih tertutup.Aku berciuman cukup lama dan sesekali lidahku kujulurkan ke dalam mulutnya dan Shela mengisapnya. Bersamaan dengan jilatanku itu, tiba-tiba Shela bangun dari tidurnya dan berkata, “Jaa…, ngaan…, Ooom”, sambil mencoba mengangkat kepalaku dengan kedua tangannya.Karena takut Shela akan marah, maka dengan terpaksa aku bangkit dan kupeluk Shela serta berusaha menidurkannya lagi sambil kucium bibirnya




















