“Mau coba bir?” tanyanya lagi. aaku. Bokep Tante Aku menggeleng menolak. “Ada apa, mas?” tanyaku bingung. Siapa yang membuatku jadi begini? Yah, Bimo memanfaatkan saat menyabuniku itu untuk melepas syahwatnya lagi. “Pokoknya asyik. Bimo membuka pintu sedikit lalu kepalanya tengok kanan-kiri. Hanya karena sama-sama membutuhan seks kami jadi berteman! Berat badannya juga agak lebih berat dari Bimo tadi. Namun tak lama masuk kamar lagi dan seolah mendapat tenaga baru ia kembali memompaku dengan semangat. Tak berdaya akhirnya aku harus melayani ke-20 orang cowok itu. Mereka membayarku, ada yang 20 ribu ada juga yang 50 ribu semalam. “Sudah, mas?” bisikku dengan nafas agak tersengal-sengal telentang. Dasterku sudah tersingkap ke atas dan tangannya sekarang tengah menggerayangi memekku dan melepas CD-ku. Ruang pun diredupkan lampunya. Aku hendak berteriak, namun tangan salah seorang telah membekap mulutku.




















