Yang kiri lalu yang kanan. Aku menyalakan tape mobilku. Bokep HD “Emang mau?”. Aku merengut, hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku, membuat gondokku hilang. Apakah pemimpin partai itu menghargai kenekadan mereka? Celana dalamnya yang berwarna hitam, menerawangkan bulu-bulu halus yang ada di situ. Memang aku lihat ada beberapa kelompok, masing-masing dengan bendera partai mereka dan atribut yang bermacam-macam. Saat itulah pandanganku bertemu dengan tatap mata seorang gadis yang bergerombol dengan teman-temannya di atap sebuah mini bus. “Mas, setelah ini mau kemana?”
“Pulang. Kami terkulai lemas berdua, sambil berpelukan. Ancol! Tapi photo kita dulu…”
Mereka beraksi saat kuarahkan kameraku kepada mereka. Namun kami duduk telah semakin rapat, sehingga dapat kurasakan lembutnya tubuh yang ada di sampingku. Kami berciuman kembali. Biarinlah. Jangan mau dibohongin, cowok tu selalu begitu.”
“Lho, Mas sendiri cowok.”
“Makanya, aku tak percaya sama cowok.
