Tinggi 168 cm, berat proporsional dan sebuah fitnes center dengan rajinnya memahat tubuhnya beberapa kali dalam seminggu.Setelah sampai di dekatku, aku memutar kursiku hingga menghadap ke samping. Bokep Thailand HRC hampir tutup. Yang jelas semenit kemudian ia telah kembali dan berusaha merangkulku. Terus terang hal terakhir yang kubutuhkan saat ini adalah berbicara dengannya. Di Carport. Tidak juga. 15 menit dan ia telah duduk kembali di mejanya.Pukul 12.00 waktu makan siang. Benar-benar aku ingin menghindar darinya. Segar. Aku masih jauh dari garis alkoholik. Aku merutuki diriku sendiri. Benar-benar butuh refresment hari itu. Setelah tarik urat syaraf sebentar karena kartu ajaibku tidak mau digesek, akhirnya aku terbebas setelah mereka mengawalku ke mesin ATM di Sarinah bawah. Leave her Alone..!” “Duduklah dulu, kopimu sedang dibuatkan.”
Masih pura-pura lesu, aku kembali ke tempat duduk asalku.“Kamu kenapa lagi Rick?” Felly bertanya dengan lembut.
