Penisku semakin tegang dan keras, urat-uratnya terlihat jelas menegang, aku tahan terus supaya tidak ejakulasi duluan. “Paahh… ooghh… wooowww… ooghh.. Bokep Korea Aku tak peduli apapun yang dilakukan Ningsihku demi kepuasan kekasihku ini. “Ada apa lagi?” kataku pura-pura tetap berwibawa seperti biasanya. Aku baru saja merekrut sekretaris baru karena sekretarisku yang lama sudah malas-malasan dan kurang profesional, apalagi setelah dia menikah. sudah.. Kami berpandangan setelah tak selembar benang pun menempel. Ningsih juga semakin mengencangkan goyangan pinggul dan pantatnya turun naik sampai aku merasakan kepala penisku mentok di ujung lubang vaginanya. jugaa… sayanggg…. “Masa? Supaya kegantengan dan kepintarannya juga turun ke anakku yang ada di dalam rahim Ningsih. “Ooggghh, Maahh, ooogghh.. katanya lagi sambil memandangiku dari ujung kaki ke ujung rambut. Kumasukan kembali penisku ke vaginanya yang semakin basah dengan cairan sperma kami yang sudah bercampur satu. Dia menatap mukaku perlahan, tetap tanpa senyum.
