“Nggak ngerti saya, Bu. Dan Bu Linda merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Bokep japan Kamu tunggu apa..”, ia seperti membentakku karena melongo seperti patung goblok. Sambil lalu aku melanjutkan keterangan yang sebenarnya hanya khayalanku saja, ini untungnya ilmuwan, biar ngawur juga sedikit tidak pasti dipercaya.“Dan yang lebih aneh lagi, Bu. Dengan perasaan was-was aku menuju kedekat pintu, menempelkan telingaku di daun pintu itu, berharap kalau mendengar apa yang terjadi di bawah. Mengetuk pintu dari kayu jati itu mungkin akan membuat suaminya terbangun, tapi membukanya dengan hati-hati mungkin tidak akan menimbulkan suara. “I… iya Bu, tapi..”, aku meraih buah dadanya dan menyorongkan mulutku, tapi baru sedetik mulutku mendarat ia sudah menepisnya sambil melotot.“Jangan keterlaluan, Gus. “Heii… kenapa aku jadi begini ya? Tergesa-gesa kulepaskan pakaian dan celana dalam yang kukenakan. Bu Linda tak pernah kepagian dan tak pernah juga kesiangan, ia selalu tepat waktu. Kujawab seadanya dengan mata yang masih saja jelalatan.Setelah mengamati dengan cukup seksama ternyata Bu Linda
