Kemudian sambil pura-pura membetulkan ikatan rambutnya, Larsih mengangkat tangannya hingga ketiaknya yang mulus dan indah itu nampak terbuka lebar. Bokep Rusia Jangan marah.., ayolah say..,” buru-buru Mas Diran membujuk Larsih.Justru cemburu Larsih kian membara. Larsih mengajak Mas Diran makan. “Eh, eh, eh.. Mas Diran mencoba mengamati dinding itu.“Sana Dik Larsih bikin kopi dulu buat Mas, nanti aku cari akal supaya lubang ini lebih leluasa tanpa kelihatan oleh orang,” Mas Diran sudah terbiasa menyuruh Larsih. Dia menarik kursi makannya untuk mendekati dinding dengan lubangnya itu pula.“Gede donk, punya Mas Tono?,” bisik Mas Diran melontarkan godaan ‘hot’-nya. Mereka langsung jatuh tersungkur begitu segalanya usai. Larsih menyandarkan kepalanya pada bahu Tono. Larsih dengan setengah membungku, juga melatakan lidahnya itu hingga ke lipatan lengan Mas Diran. Ampuunn.. Dia melipat kakinya hingga pahanya menyentuh dada. Ternyata tidak.Justru kupingnya menangkap desah lirih dari mulut Larsih yang mengesankan betapa haus perempuan yang istri tetangganya itu untuk dipuaskan syahwatnya. Goyangan kepalanya itu demikian histeris hingga rambut-rambutnya awut-awutan terlempar sana-sini.Tonjokkan
