Tidak kuduga, ternyata taksinya lama sekali datangnya, kami ngobrol-ngobrol lama juga. Sedangkan aku semakin tidak tahan saja, kepingin juga dadaku diciumin oleh cewek, uhh.., tapi aku masih menahan diri dan terus menempel pada pintu. Bokep Montok Walau naik sepeda motor, kami tidak pakai helm, katanya tempat persewaan VCD-nya dekat. “Ahh.., Ahh..”, Yeyen mengerang dan mendesah keras keenakan. Mereka menawariku rokok tapi aku tolak. Hmm, aku jadi mikir apakah dia juga suka obat-obatan dan.., free seks. Dasar.., Yang membuataku nyaris tertawa karena kemaluan Mas Zani yang sepertinya keseretan gara-gara Yeyen tidak melepaskan celana dalam Mas Zani terlalu ke bawah, jadi seperti tercekik dech. Yeyen mengangkat pantatnya, lalu Mas Zani membuka risleting roknya dan pelan-pelan melepaskan rok yang dipakai Yeyen. Kami berputar-putar di Tunjungan Plaza, makan di sebuah restoran sea food sampai kenyang lalu kembali lagi ke tempat kos Yeyen. Nyaris persis sama, aku sampai heran apa memang sudah janjian ya mereka. Ya sudah, aku ikut saja, siapa tahu diajak makan juga, berhubung
