Ketika itu meja-meja kosong. Sekitar 10 menit menunggu di lobby, Amei tiba diantar oleh rekan yang kelihatannya juga sebaya yang tadi kulihat dia mengantar kopi untukku. Bokep Barat Aku kemudian berganti posisi dogie. Aku nggak nyangka, kegiatan seperti ini bisa punya cabang di dua kota. Pak Mertino sangat menguasai Solo dan Semarangkarta. Dia membuka warung makan itu sebagai penyamaran, agar tidak mencolok di tengah-tengah kampung. Kata si mbak mereka belum tentu bisa tiap hari kemari, karena kalau tiap hari bisa dicurigai suaminya. Penisku yang tadinya loyo, dihisap-hisap Amei, perlahan-lahan mulai bangkit kembali. Dia lalu memelukku sambil tidur telungkup diatasku.Tengkukku diciuminya dan dia memberi kode gerakan agar aku berbalik telentang. “Ngobrol aja dulu mas, kalau nggak cocok boleh cari yang lain,” kata si Mbak tadi berbisik di telingaku.Amei agak grapyak dan suasana obrolan mudah sekali cair. Aku diperlakukan begitu tidak mampu bertahan lama dan jebollah pertahananku.Amei paham aku telah memuntahkan spermaku di dalam rahimnya.




















