Dan ia diam saja. Sebenarnya sudah lama aku ingin mengajaknya masuk ke ruangan ini. Bokep Cina Nafasnya kini mulai satu-satu.“Enak Dik?” tanyaku nakal.“Enak.. Dililitkannya kedua kakinya pada pinggangku lalu dengan batang kemaluan masih terselip di selangkangannya, kugendong tubuhnya menuju shower. Langsung mengenai wajah Maryati. Gila! pakai nanya lagi!” katanya sambil mencubitku.Segera kutangkap tangannya, kupeluk tubuhnya dan kami lalu kembali tenggelam dalam ciuman yang mesra dan bergairah. “Ya jangan dibayangin dong.”
“Kalau nggak boleh ngebayangin, boleh dong saya lihat Mas Is melakukan itu.”
“Hah?” kataku kaget. Sementara tangan kanannya kini tak lagi memijit-mijit, tapi sudah menggenggam batang kemaluanku yang makin meradang karena terus dikocok-kocok olehnya.Aku menarik tanganku dari sela paha Maryati ketika mobil sudah mulai masuk ke jalan menuju rumahku. Bahkan bisa dipastikan kami akan lebih jauh lagi.Selama ini kami hanya sebatas berciuman. Sementara tangannya bermain-main di sekitar bulu dada dan perutku yang masih basah oleh keringat.“Tidur di sini ya..” kataku membujuknya.




















