Di jalan, kami bertemu dengan Rio, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang.“Mau kemana, Yud?” sapa Stella.“Eh, Stel. Bokep japan Walau sebenarnya wajahku cukup manis (bukannya sombong, itu kata teman-temanku…) aku sudah lumayan lama menjomblo, 1 tahun. Tapi gayanya yang kenes malah dianggap seb-agai anggukan iya oleh para cowok. Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempe-rmainkan lidahku menjelajahi barang Rio.Ia mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongka-han pantatku turut bergoyang penuh gairah. Kubiarkan tubuhku jadi milik mereka.“Akkkhh…. Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Itu karena aku amat selektif memilih pacar… enggak mau salah pilih kayak yang terakhir kali.Di sekolah aku punya teman akrab namanya Stella. Yang bener aja, masa iya aku dan Stella harus masuk ke sana? Percuma aku menjerit-jerit, akhir-nya aku pasrah. Sebagai anak SMA, tinggiku relatif sedang, 165 cm, dengan berat 48 kg, dan cup bra 34B.
