Belum lagi kontolnya. Gila!” rutukku dalam hati. Vidio Porno Namun, yang namanya rezeki memang enggak kemana. Kerongkonganku rasanya kering banget. Sama sepertiku, mereka juga doyan hura-hura. Karena ada bantuan penerangan dari lampu lemari es. Aku dan adik-adikku selalu kompak membela Mama. Dasar maniak tuh si Mimi. Benar-benar profesional nih cowok, pikirku. Padahal sebab perceraian kedua orangtuaku itu adalah jelas-jelas karena kesalahan Mama. “Habisnya elo berdua sama gilanya sih. Rasanya malam itu aku susah untuk tidur. Untung saja lampu di dapur itu bernyala redup. Kerongkonganku rasanya kering banget. Namaku Tomi. Susah-susah lho, cari kontol sepanjang punyaku ini di Indonesia. Enak banget Will,” katanya dengan suara mendesis. Disana berdiri si Willy. Mamaku itu memang hebat. Entah kenapa, kok aku rasakan aku kayaknya terangsang.
