Sekira 200 meter jalan lancer, tiba-tiba kemacetan datang lagi, makin sumpek aja aku, akhirnya kulihat didepan ada toko kecil dengan tempat parkir yg agak luas, akhirnya lampu sent mobil kunyalakan kekiri dan aku berhenti, meski masih ada rokok, kuniatkan beli lagi sambil beli minuman ringan, sambil berharap perempuan di angkot belakang bisa ketahuan lagi jejaknya.Alamak.. Bokep SMA “Pantesan apa Mas? “Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan kulihat Nuning hanya berbalut handuk putihnya, kulihat pundaknya putih sekali, sementara toketnya yg montok sedikit menyembul dan pahanya yg putih dan mulus sekali terlihat tertutup handuk kira-kira 20 cm diatas lututnya, wah aku jadi kaget sekali dan tiba-tiba Nuning menengok dari belakang pintu dan berlari menuju kamarnya.“Sorry ya Mas, bajuku pada basah semua, aku ganti baju dulu ya,” kata Nuning sambil berlari dengan tubuh mulus terbalut handuk. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan toket besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan




















