Dia mendesahkan nafasnya di kupingku. Bokep Jepang Tangannya terus membelai tengkukku sambil sesekali mengusap pipiku. Begitu pula ibu. Aku melirik ke arahnya, menunggu apa yang akan dilakukannya. Sesekali aku berhentyi melantunkan mushafku dan menjawabnya seperlunya, lalu kulanjutkan. Untuk menghindari asapnya yang bau saya keluar ruangan menuju bangku dekat rel kereta api. ooo boleh. Air langit belum turun, tapi bau hujan sudah tercium olehku.Kucium tangan bapakku yang kasar karena bekerja keras. Duduk di pojok menunggu kereta Penataran yang akan mengantar kami ke Surabaya. lho kenapa? Dengan tegas kukatakan TIDAK! lingsir wengi, sliramu tume. teriaknya. Atau justru aku yang aneh? Ternyata masih banyak rakyat yang belum bisa merasakan yang namanya pendidikan dasar. tanyanya blak2an. Sesekali dia menanyaku. itu hanya akan memuaskan mereka dan membuat mereka semakin berani kepada kita. Alhamdulillah, mungkin Allah mengirmnya untuk menyelamatkanku. Ya aku emang punya kekasaih seorang lelaki, lelaki terindah di jagat raya hingga seluruh bersholawat untuknya. Angin berhembus kencang, membawa uap dingin yang tertahan di awab.
