” Aku menyahut menimpali, aku agak merinding ketika mengingat ekspresi wajah para om nakal. Bokep Mom ” Vivi mengangkat bukunya menutupi wajah kemudian berbisik bertanya. Aku melirik kekiri dan kekanan, duh sepi amat ya ? Wahhhh !!! Aku melangkah disamping Farida, didepan sana Vivi dan Reina memandangi kami berdua sambil berbisik-bisik kemudian tertawa-tawa. “Heiii…!” seseorang dari mereka melompat hendak menyergapku,
“Awwwww…!! Crrrrrttttt…” Ira mengejang ketika mencapai puncak klimaksnya, keempat orang guru itu terkekeh-kekeh senang. “Yeee..!!, ini juga udah mikir keras, aku kan lagi berusaha supaya bisa connect, terus nanya sama komputernya” aku menjawab sambil memasang wajah serius. “Kayanya dia ngak mau sama elu deh…, gimana kalau sama om aja, mau yah manis…? Tanganku perlahan-lahan menyusup dari sebelah atas, mengusap lembut gumpalan buah dada Reina yang sedikit tersembul,
“Ahhhhhh…., Mayyyyy… Ohhhhh”He he he sepertinya Reina agak terlena nih, matanya terpejam-pejam , sesekali bibirnya mendesis-desisSaatnya aku melakukan “Shock Therapy ala Maya”, “Hup!!!!




















