Dan mulai pagi itu kehidupan kami mulai berubah seperti pengantin baru pada umumnya. Tdk ingin terus dalam keadaan yg membuatku seperti orang bodoh itu, kulepaskan tanganku dari dekapannya dan pergi ke ruang kerjaku
Langkah kakiku menuju ruang kerja terasa semakin berat, Susi sebenarnya hanya ingin memulai sesuatu yg baik, tetapi mungkin aku terlalu serius menanggapinya. Bokeb Ku naikan tanganku sedikit agar Susi bisa meletakkan kepalanya di dadaku. Bilang aja nggak usah malu” Ujarku
“beneran nih , gak apa-apa?..”tanya Susi
“iya…beneran..,,trus apa?”
“boleh minta cium nggak?” pinta Susi
“ooh..” langsung kudaratkan bibirku ke pipinya. Ku buka sedikit lebar lubang kemaluannya, memang benar. Semuanya berjalan normal sampai suatu hari, kedua orang tuaku yg sudah berusia senja menyuruhku menikah dengan salah seorang anak dari kerbat mereka. “sini,” ujar Susi sambil membetulkan posisi bantal yg berada di sampingnya
Kurebahkan tubuhku tepat disampingnya dan langsung kupejamkan mataku, berharap tdk terjadi hal-hal yg aneh malam itu
“lo masih punya pacar yah waktu kita nikah” kucoba untuk membuka mataku pelan-pelan, kutatap wajahnya yg kini
