Karena nafsuku sdh sampai ke ubun-ubun, maka akal sehatku pun hilang.“Cerita doong..!” Tari kembali mendesak.“Mir.., kamu mau pesta “assoy” lagi nggak?” aku memulai. Nah lho? Bokep Jilbab/Hijab Tanganku yg beraksi pada payudara Lia pun akhirnya berhenti.Tari terus mengulum dan menyedot k0ntolku, sehingga menimbulkan rasa ngilu yg amat sangat. Lucu deh, masa istri sendiri diperkosa sih?”“Dia nggak marah kok. Padahal aku sedang birahi tinggi dan butuh pernyaluran. Emangnya Rina kenapa?”Aku menghela nafas. Untuk mengistirahatkan si “ujang”, aku menggunakan jari-jariku untuk mengobok-obok vagina Lia. Dan ketika aku masuk, si “ujang” langsung terbangun, sebab kulihat Tari dan Lia tidak memakai pakaian sama sekali. Aku nggak serius… sorry yaa…” aku sedikit panik.Tiba-tiba Tari tertawa kecil.“Keliatannya kamu emang punya masalah deh… Oke, nanti sore kita ketemu lagi di sini ya? Tp tampaknya dia tidak terlalu mempermasalahkannya.Nafsuku sulit ditahan. Sand… ahh… ahhh…”Payudara Lia terasa legit dan kenyal. Rina mencium pipiku.“Cupp..!”“Tidur yg nyenyak yaa…” katanya perlahan.Kemudian ia kembali berbaring dan memejamkan matanya.
