Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah?”Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku? Vidio XNXX Hati ini menjadi luruh. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku. Senyum bahagia.“Abi…!” bisiknya pelan dan girang. “Ah, betapa manisnya wajah istriku ketika sedang kegirangan… kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku.******Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. “Ya sudah, kalau Abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,” jawab isteriku. Selera makanku mendadak punah. Berangkat sendiri saja ya?” ucapku. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,” ucap isteriku diselingi isak tangis. Kuperhatikan ada inisial huruf M tertulis di sandal jepit itu. Selalu saja, kalau tak keasinan, kemanisan, kalau tak keaseman, ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.“Sabar Bi, Rasulullah juga sabar




















