Si rambut panjang itu setinggi Yen. Ternyata dari Yen.“Kho Ardy, aku di meja pojok kanan. Bokep Brazzers Dadanya pun montok mempesona dengan tubuh padat dan sintal. Dadaku berdegub-degub.Fenny mendekat. Rambut Dewi semakin keras kusentak. Dadaku berdegub-degub.Fenny mendekat. Rambutnya panjang seperti punya Yen dibiarkan tergerai.Lalu mataku menangkap sosok yang membelakangiku. Wow.. Jadinya ketagihan”
“Ah, Mas Ardy aja ada”, kata Fenny mencubit lenganku.“Kita akan saling memuaskan”, kata Dewi. Mei juga cerita. Dinding-dinding vagina Dewi menjepit kemaluanku. Tidak lama berselang, terdengar derum mobil Mei meninggalkan halaman rumah. Ketika separuh batang kemaluanku telah menerobos liang nikmatnya Dewi, aku berhenti sejenak dan membiarkan dia menikmatinya.Kulihat ekspresi wajah Dewi yang menggelinjang kenikmatan. “Tapi mau keduanya main bareng bertiga?” tanyaku lagi. Dan pantatnya. Pahanya telah dibuka lebar-lebar. Maunya”, sahut Yen sambil tertawa.Aku menutup telepon sambil tersenyum sendiri. Kusibak rambut-rambut itu dan tampaklah bibir-bibir vagina yang berwarna merah muda, segar dan basah berlendir. Ciuman hangat mendarat di kedua pipiku.
>