“Aah.. Semakin cepat dan semakin cepat, “Jim pelan-pelan, sakit,” tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut Mei.Sebentar kupandang wajah Mei yang meringis kesakitan,“Tapi enak kan?” Kulihat Mei mengangguk, maka semakin tidak pedulilah aku terus memacu gerakan keluar masukku.Terus kupacu sampai sekitar 15 menit kurasakan cairan hangat mulai membasahi kemaluanku. Bokep STW ach… achhh…” keluar sudah air maniku, aku segera menciumnya dengan penuh nafsu.Mei berkata,“Ih kok elo kencing sih… tangan gua basah nich.” Aku segera berbisik menjelaskan apa yang terjadi, kulihat dia mengerti dan segera berbisik lagi,
“Ada tissue nggak?” Ia pun segera mengambil tissue dan mulai mengelap kemaluanku yang telah basah tadi.Aku cuma berbisik,“Makasih ya, enak loh, belajar dimana?”Mei tersenyum dan berbisik, 4:28 PM 3/10/2001″Loh kan elo yang ngajarin.”“Iya bener,” jawabku sambil tersenyum.Film pun berakhir, kami pulang ke rumahnya dan pucuk di cinta ulam tiba, ayahnya belumlah sampai di rumah, kedua adiknya tidak pulang karena harus menginap di rumah saudaranya.
>