Lalu duduk sambil menatapku… memandang dari ujung kaki sampai kepalaku. Bokep Tobrut Aku ingin tahu bagaimana reaksinya setelah ia melihat bagian belakang paha dan celana dalam putihku ini. “Taulah…soalnya sejak saat itu kamu suka bermurung-murung dan jarang bicara.”
“Iya Bunda…tebakan Bunda benar…”
“Nah…sekarang bunda mau diapain kalau sudah begini ?” tanyaku sambil menciumi pipinya. Maka ketika Yadi memperkenalkan perceraian dengan cara baik-baik, lalu menyiapkan calon suami yang dianggap baik olehnya, aku pun langsung setuju saja. Pemain cadangan juga dapat sepeda. “Tapi yakinkan dulu bahwa Nanda sudah mengunci pintu kamarnya,” kataku sambil bangkit dari kursiku. Sampai pada suatu saat ia merangkul leherku sambil menyembunyikan mukanya dengan merapatkan pipinya ke pipiku,
“Bundaaa…oooh…sa…saya udah…udah sampai….” Dan…creeet….crooot…crooot…craaaat… cret..cret..cret….air mani Prima menyemprot-nyemprot perutku. “Iya.” Lalu aku melangkah menuju kamarku.Tanpa mengetahui apa yang akan terjadi nanti.
